perjalanan untuk kembali berpetualang di ranah dayak, bumi borneo. dan di tempat ini lah terkenal dengan puja memuja, sajen sesaji dan pohon-pohon atau tempat yang di bilang keramat. suku dayak asli yg terkenal dengan mandau terbang nya. senapan tulup bambu nya, dan nyirih pinang nya. ya, warga Dayak HINDU KAHARINGAN. yg memiliki pemahaman atau keyakinan terhadap ajaran leluhur dan roh-roh yang di anggap hidup. namun dibalik itu semua keramahan serta keakraban saya rasakan ketika tapak kaki ini berada di wilayah sana.
sesaat, di bandara Soekarno Hatta. nunggu pesawat utk terbang ke bandara Tjilik Riwut / palangkaraya.
setelah perjalan jauh menuju pedalaman, dan kagetnya.... jalanan yang harus dilewati seperti ini. becek berlumpur. hadooooh!!
2 jam ber off road ria di jalanan lumpur. hmmm.. jalanan putus! harus naek pompong warga. mobil pun nekat di bawa perahu. Kapal Feri versi orag Dayak. sangat kreatif. hehehe
yah, di bawah bukit inilah tempat tinjau perkampungan tangki dahuyan dan tumbang telaken.
sesaat bercengkrama dengan pemuda di beranda rumah salah satu warga. sambil wawancara untuk mengetahui keseharian mereka.
Hebat! ada juga Bank Mini milik swakelola bersama. bayangkan perbedaan dgn Bank-Bank konvesional, ataupun syariah yang ada di perkotaan dan bergedung mewah serta dihuni staff receptionist, teller yg rapih dan cantik-cantik. sedangkan disini???????? hmmmmmm....
gereja tempat ibadah dari sebagian kecil masyarakat yg menganut agama Khatolik.
rumah kepala suku dari kayu-kayu meranti.potret warga hindu kaharingan yang apa adanya dengan tata adat yang seutuhnya. disinilah saya tinggal. (ssst..untung gak di kawinkan dengan anak kepala suku. :-). alamat gak bisa pulang ke habitat asli di jawa.)
Patung-patung bonek kayu yang disebut "Ucal" sebagai penjaga rumah-rumahan yg berisi tulang-tulang jenazah yang telah di awetkan.
jenis rumah-rumahan yang berisikan tulang-tulang mayat disebut Sepundu. agar roh yang telah meninggal tetap hidup bersama mereka. (sereeeem...)
Rumah "Tiwah", tempat menjaga barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal. biasanya terdapat perhiasan, senjata, piring dan wasiat lainnya.
jenis Tiwah yang lainnya. di kampung tumbang telaken
"Sandung" tempat untuk memuja, sembahyang, menaruh sesajen dan sebagainya dalam upacara adat hindu kaharingan
sungai Manuhing yang keramat, jika air di minum di malam bulan purnama.. seseorang akan terlihat pesona,aura dan menjadi wibawa yang disegani khalayak. (cerita leluhur dayak setempat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan.