tulisan berjalan

sang petualang kecil dari penjuru timur Jawa yang terlahir untuk melihat dan meresapi kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya yang beraneka macam dengan suatu balutan alam raya nusantara

Selasa, 03 Januari 2012

saat mengilhami budaya dayak

(4 Juni 2010)

dayak! yaaah.. kita tidak asing lagi mendengarnya. komunitas suku yang ada di hamparan luas pulau Borneo. suku yang masih memiliki nilai kearifan tradisionalnya dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara langsung dalam pemenuhan keseharian untuk hidup. masyarakat kaum dayak bercirikan wajah oval bulat dengan mata yang sipit. pada kesempatan kali ini saya berkunjung ke Dusun pedalaman Nanga Kalong dan Dusun Silat Putat,  Kabupaten Sintang, Kalimantan barat. suku dayak bernama "dayak Iban".

Menelusuri Sungai Silat Putat untuk memanen Sarang Semut (Myrmecodia Pendans). sebagai Obat tradisional penawar racun, stroke dan demam
Bersama bocah kecil (Narang Pastawan) bersekolah harus menempuh jarak 4 sampai 5 km. dengan perahu getek setiap harinya. semangat atas nama ilmu yang ingin dia raih.
Lumbung Tumbuk padi hasil panen di ladang. belum terdapat mesin giling padi seperti di wilayah peradaban maju. hasil modifikasi yang tradisional nan unik. demi melangsungkan hidup keseharian.
salah satu rumah masyarakat dayak di pedalaman. sederhana, tanpa listrik dan di bawah perbukitan
gereja agung yang indah, tempat peribadatan jemaat warga dayak di sungai Putat
Menganyam alat-alat dapur dari bambu dan daun pandan. hasil di jual ke distrik/kecamatan yang sangat jauh. untuk menambah penghasilan tambahan.
berfoto bersama dengan kepala dusun/ketua adat (Darek bahcoan), eh.. anjing piaraannya ikutan tuh..!
tumbuhan sarang semut yang sudah di potong (di cacah). siap di jemur dan di bersihkan dari semut hitam yang mengerumuninya. dan siap di sajikan dalan rebusan teh sarang semut yang berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. di kota (jawa), harga 1potong seperti di atas itu Rp.10.000. bayangkan kalo semua satu perahu yang kudapatkan itu ku eksploitasi di pasaran jawa. hmmmmm... bisa jadi kaya ya?? hehehe
monyet terlatih (RAMBO). sebagai prajutrit pemanjat kelapa dan buah-buahan lainnya. hati-hati kalo tidak mengenalnya.. gigi-giginya siap menerkam!
rumah di atas sungai. sebagai tempat untuk melakukan perjalanan jauh melewati derasnya sungai.. lumayan bisa jadi villa peristirahatan bagi masyarakat dayak. sedangkan Sampan kecil itu untuk menelusuri kali-kali kecil dalam memetik hasil alam sehari-hari, dan sebagai transportasi bagi anak-anak kecil yang bersekolah.
Perjalanan pulang kembali ke kota. weiiits.. gak ada Taxi,ojek,bus dsb. perahu pun di kayuh terussss sampe muara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan.